Space Advertisement
ACEPJAMHURI.ID, - H. Acep Jamhuri, calon Bupati Karawang nomor urut 1, mengunjungi warga Kampung Cente, Dusun Sukamaju, Desa Telukjambe Timur, pada Sabtu, 19 Oktober 2024. Kunjungan ini merupakan bagian dari sosialisasi visi dan misi Acep-Gina, yang disambut antusias oleh masyarakat setempat dan relawan Ajam Mania.
Ketua Relawan Ajam Mania, Tomy Rimansyah, menjelaskan bahwa acara ini diadakan sebagai bagian dari roadshow di Kecamatan Telukjambe Timur. “Kami berharap acara ini dapat menjembatani komunikasi antara tim Ajam Mania dan warga, sehingga aspirasi masyarakat dapat tersampaikan langsung kepada Bapak Haji Acep Jamhuri,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Tomy menyampaikan keluhan masyarakat, terutama para petani penggarap. Ia menegaskan pentingnya perhatian calon bupati terhadap nasib petani yang telah kehilangan akses ke lahan pertanian mereka akibat dikuasai oleh perusahaan. "Kami berharap, jika Pak Acep terpilih, dia dapat membantu petani penggarap dengan mencari solusi atas masalah lahan pertanian yang dikuasai perusahaan, serta membuka peluang untuk industri lokal yang memberdayakan masyarakat," jelasnya.
Relawan Ajam Mania, yang kini telah menyebar di 30 kecamatan dan 309 desa, berfokus pada penguatan di tingkat TPS. “Kami menargetkan 72% dukungan di tingkat kabupaten, sementara di wilayah Cente, kami optimis bisa mencapai 62%,” tambahnya.
Tomy juga mengingatkan agar Acep tidak melupakan kontribusi relawan dalam perjalanan kampanyenya. “Kami telah mendukung Pak Acep sejak ia menjabat sebagai Sekda, dan sekarang kami menjadi kekuatan besar untuk mendukungnya menjadi Bupati,” ungkapnya.
Pesan dari Tomy untuk Acep dan Gina adalah untuk memperhatikan masyarakat kecil dan meningkatkan kesejahteraan di bidang perekonomian dan sosial. Ia juga mengajak seluruh relawan untuk menjaga suara dan melaksanakan kampanye di masing-masing rumah.
Mengenai ketenagakerjaan, Tomy berharap adanya kolaborasi antara Ajam Mania dan perusahaan lokal untuk membuka kesempatan kerja bagi pemuda setempat. Ia mengingatkan bahwa sesuai Perda 640, seharusnya tenaga kerja lokal mendapatkan prioritas. “Kami berharap ada verifikasi yang jelas mengenai tenaga kerja lokal agar tidak ada penyalahgunaan dalam proses perekrutan,” pungkasnya. (*)